Ratusan tahun yg lalu, tepatnya ditahun 1817 Baron von Drais telah berhasil menciptakan mesin berjalan (a walking machine) yg telah membantunya untuk berkeliling royal garden dgn lebih cepat: dua buah ban sejajar dan sama besar dgn ban terdepan dapat dikendalikan dengan tangan. Penemuan ini telah membuat orang lebih memilih sepeda sebagai alat transportasi praktis saat itu mengantikan kuda atau onta untuk melakukan perjalanan dalam suatu wilayah.
Ternyata popularitas sepeda sampai saat ini masih belum terkalahkan dan digandrungi oleh jutaan orang didunia. Walaupun begitu banyak alat transportasi lain telah berperan dalam memajukan dunia transportasi, sepeda masih sangat di sukai oleh kebanyakan orang-orang di komunitas kampung Ruwais. Berbagai bentuk sepeda dapat dijumpai di beberapa tempat di ruwais, dari jenis kumbang, mini, kakek hingga sepeda bencong masih dengan mudah ditemukan di beranda-beranda depan rumah baik type lama ataupun baru di lingkungan ruwais housing complex. Dari beberapa tempat yg penulis kunjungi, telah ditemukan beberapa sepeda yg telah berubah baik bentuk maupun warna. Mungkin berubahan ini terjadi akibat tingginya kadar air di udara serta cueknya sang pemilik dalam melakukan perawatan disertai suhu udara yg memang sangat-sangat panas.
Sebagai alat transportasi alternative, ternyata sepeda-sepeda yg terparkir bebas di beranda depan rumah para pekerja expartriate dari India, Pakistan, serta Indonesia, menjadi salah satu target operasi para maling dan juga sangat digemari para tukang antar sayur.
Friday, August 3, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment