Mudik alias cuti anak sekolah kali ini (june tahun 2008) merupakan hal yg paling istimewa. Sangat berbeda sekali dari tahun-tahun sebelumnya, acara kali ini diisi dgn jalan-jalan mengunjungi kota padang menggunakan jalur darat. Sebenarnya Idea Jalan-Jalan Jauh (JJJ) ini tidaklah dipersiapkan secara khusus dan pilihan kota padang yg hendak dikunjungi sebagai tujuan utama hanya diputuskan secara spontanitas.
Jumlah hari yg di rencanakan; perjalanan ditambah hari selama berada di padang adalah tujuh hari, jumlah hari ini berdasarkan perhitungan “SupiR” utama yg (sebenarnya tdk pernah) mengunjungi kota padang sebelumnya. Laa…koq bisa ya?
Perjalanan mengunjungi kota padang ini memang dapat dikatakan unik disamping sangat-sangat melelahkan. Jumlah peserta yg ikut serta, baik anak-anak dan orang dewasa berjumlah 13 orang, jadi kita menggunakan dua mobil kijang “kapsul” yg sengaja di sewa untuk waktu tujuh hari
Tidak ada persiapan istimewa untuk kunjungan “perdana” ke Kota Padang kali ini, hanya saja ini dilakukan untuk mengisi libur panjang anak-anak setelah “berjuang” agar Naik Kelas atau lulus dan melanjutkan ke sekolah yg lebih tinggi.
Perjalanan di mulai hari Rabu tanggal 25 Juni 2008, tepatnya bergerak dari “kota Langsa”, kota awal dari JJJ ini dan merupakan “warming-up” bagi seluruh partisipan yg ikut dalam perjalanan ini yg masih pada “fresh”; mungkin diakhir cerita ini akan sebaliknya?
Danau Toba
Tempat pertama yg dikunjungi dari JJJ ini adalah “Danau Toba”, kami persis tiba di penginapan “Bahari” itu lebih kurang jam delapan malam waktu local atau tanggal 25 Juni malam. Saya tidak mengira sebelumnya jika Danau Toba itu memang indah, untaian kata-kata dalam lagu “Danau Toba” di era tahun 80an yg dinyanyikan oleh “Julius sitanggang” memang tidak menipu saya. Paling tidak keindahan itu baru dapat saya nikmati pagi hari setelah kabut tipis pergi menginggalkan bukit-bukit yg mengelilinggi sang Danau
Bentangan danau yg luas hanya dihalangi oleh pulau “Samosir” membuat mata anda ingin mengetahui lebih jauh ada apa di balik pulau itu? Ada macam cerita yg dapat anda dengarkan dari mulut ke mulut, terutama sopir perahu yg selalu mangkal di tepian danau menunggu calon penumpang yg ingin menikmati keindahan dari dekat dgn menggunakan perahu bermuatan 5 org dewasa itu. Ibarat jualan obat, cerita-cerita yg kita dengarkan dari mulut-ke-mulut itu lebih mirip cerita dongeng anak-anak sebelum tidur. Entah apa itu benar atau tidak, yg penting perahunya disewa orang..hheee..hheee…heee…
No comments:
Post a Comment