Sunday, August 17, 2008

Ruwais Aeromodeling Club (RAC)




Sungguh tak disangka jika keinginan untuk "punya" pesawat terbang yg dulu hanya "mimpi" (masa kecil alias kanak-kanak) kini menjadi kenyataan. Mimpi itu terjadi begitu lama ketika umurku baru menginjak lima taon, tepatnya terjadi dilapangan sepak bola sebelah kampungku. Segerombolan “orang kaya” saat itu berkumpul dan menerbangkan pesawat “mainan” yg dikendalikan oleh semacam kotak itam ber-antena yg lebih panjang dari kayu patok lele temanku agung. Dari pinggir gawang bola terbuat dari bamboo, aku dan beberapa orang temanku ternganga dgn mulut terbuka, terkagum-kagum melihat pilot-pilot “orang kaya” mulai beraksi menerbangkan pesawat mereka masing-masing. Pesawat-pesawat mainan itu terbang sangat tinggi sekali, terkadang menungkik, berbelok dan kepalaku harus kutengadahkan kelangit mengikuti kemana arah pesawat pesawat mainan itu terbang.

Sebenarnya aku dan beberapa temanku ingin menerbangkan layang-layang, yg sudah kita persiapkan dari rumah. Beberapa Gulungan benang galasan bermacam warna hanya kuletakan begitu saja diatas tanah sebelah gawang bola, aku tak perduli lagi dgn layang-layang itu, Agung, heri, cipto serta Lanang duduk bersila persis didepanku. Emil tampak begitu antusias memberikan komentar-komentar tentang pesawat-pesawat yg sedang ber-manuver diatas udara kampungku, condet. Tidak seorangpun dari mereka menberi respon, mereka hanya diam dengan wajah “sungguh” serius mengikuti “moment” yg jarang mereka lihat. Aku tidak tahu apa yg ada didalam kepala teman-temanku saat itu, yg jelas, didalam benakku aku ingin suatu hari nanti dapat menerbangkan pesawat-pesawat itu..walau aku sendiri tidak tahu kapan itu akan terjadi.

Kini, aku berdiri persis didepan pesawat “mainan” yg sekarang aku tahu dgn nama aeromodeling. Pesawat itu berwarna biru dan merah dan dulu, akau tidak tahu jika kotak hitam itu adalah radio atau disebut transmitter untuk mengedalikan pesawat mainan itu dari jarak jauh. Jika dulu aku mengira pesawat-pesawat itu terbuat dari besi atau apalah namanya, sekarang aku tahu jika pesawat-pesawat itu terbuat dari kayu yg disebut balsa wood yg ringan sekali.

Pesawat yg persis ada didepanku itu adalah milikku, puluhan tahun lalu hanya menjadi impian untuk bisa menerbangkan mereka, tapi sekarang aku telah mampu merakit serta menerbangkannya.


Aku sangat terkesan dgn kemampuan seorang flyer lokal bernama Ahmed Al mansoory, ini adalah pertama kali aku melihat seorang penerbang lokal yg mempunyai kemampuan melakukan maneuver yg boleh kukatakan sangat hebat. Dalam kamus Aeromodeling ada kata yg dikenal dgn 3D aerobatic maneuver atau Extended Flight Envelope (EFE), 3D flight adalah kondisi dimana seseorang menerbangkan pesawat dalam keadaan stalled (berdiri tegak)





No comments:

UT-UAE

Subscribe to UniversitasTerbukaUAE
Powered by groups.yahoo.com